AS Makin Chaos, Trump Turunkan Pasukan Hadapi Demo Imigran

Demo Imigran, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan pengerahan 2.000 personel Garda Nasional ke Los Angeles sebagai respons atas aksi unjuk rasa terkait kebijakan imigrasi yang tengah memanas di kota tersebut. Pengumuman itu disampaikan Gedung Putih pada Sabtu malam (waktu AS).

Demo Imigran

Situasi di Amerika Serikat semakin memanas setelah gelombang demo imigran kembali mengguncang sejumlah kota besar. Dalam tanggapan kontroversial, mantan Presiden Donald Trump dilaporkan menurunkan pasukan khusus untuk meredam aksi protes yang dinilai semakin tidak terkendali. Keputusan ini menuai pro dan kontra di tengah meningkatnya ketegangan sosial dan politik di negeri Paman Sam.

Kerusuhan Imigran di Amerika Serikat Meningkat Tajam

Gelombang kerusuhan imigran di Amerika Serikat memuncak dalam sepekan terakhir. Para demonstran menuntut keadilan bagi para pencari suaka dan mengecam tindakan keras aparat terhadap kelompok imigran ilegal. Demo besar-besaran terjadi di perbatasan selatan dan di sejumlah kota seperti New York, Los Angeles, dan Chicago.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa aksi demonstrasi mulai beralih menjadi anarkis. Bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan tak terhindarkan, menyebabkan kerusakan fasilitas umum dan penangkapan massal.

Demo Imigran Trump Ambil Langkah Ekstrem: Turunkan Pasukan Khusus

Menanggapi situasi tersebut, Donald Trump turunkan pasukan khusus dari unit elite federal guna menghadapi para demonstran. Langkah ini disebut sebagai bentuk “restorasi ketertiban nasional” yang dinilai perlu untuk mengatasi kekacauan yang terus meluas.

“Ini bukan hanya soal imigran, tapi tentang menjaga hukum dan keamanan nasional. Kami tidak akan membiarkan negara ini runtuh oleh aksi-aksi ilegal,” ujar Trump dalam konferensi pers di Texas.

Kebijakan ini menimbulkan reaksi keras dari kelompok pembela HAM dan sejumlah anggota parlemen. Mereka menilai pendekatan militeristik terhadap warga sipil berisiko menimbulkan pelanggaran hak asasi manusia dan memperburuk krisis politik.

Respon Publik dan Ancaman Eskalasi Nasional

Masyarakat sipil terbagi dua. Sebagian mendukung langkah Trump demi keamanan, namun tak sedikit yang mengecamnya sebagai tindakan otoriter. Tagar #NoToMilitarization dan #JusticeForImmigrants ramai di media sosial, mencerminkan penolakan terhadap militerisasi penanganan demo imigran.

Pengamat politik memperingatkan bahwa penggunaan kekuatan militer terhadap demonstrasi sipil berpotensi memicu krisis politik nasional yang lebih luas, terlebih di tengah pemilu mendatang.

Kesimpulan

Ketegangan antara imigran dan pemerintah AS terus meningkat, dan keputusan Trump untuk menurunkan pasukan khusus menjadi salah satu titik balik paling kritis. Apakah ini akan meredakan konflik atau justru memperkeruh situasi? Hanya waktu yang akan menjawab.

marhaen.org

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*