Ikan Tuna Ditangkap RI Dengan Cara Tradisional , Ini Alasannya

Ikan Tuna,  Indonesia kini kembali menggunakan teknik tradisional untuk menangkap tuna, yakni dengan pancing ulur. Apakah ini berarti ada kemunduran dalam dunia perikanan nasional?

Ikan Tuna

Ikan tuna merupakan salah satu komoditas laut andalan Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar internasional. Menariknya, sebagian besar ikan tuna di Indonesia masih ditangkap menggunakan cara tradisional. Mengapa metode ini tetap dipertahankan di tengah modernisasi industri perikanan? Berikut alasannya.

Menjaga Kualitas Ikan Tuna

Salah satu alasan utama penggunaan metode tradisional dalam menangkap ikan tuna adalah untuk menjaga kualitas hasil tangkapan. Nelayan Indonesia umumnya menggunakan teknik pole and line (pancing ulur) dan handline (pancing tangan), yang memungkinkan ikan ditangkap satu per satu tanpa merusak dagingnya. Berbeda dengan alat tangkap massal, metode ini menghindari stres berlebih pada ikan sehingga kualitas daging tetap segar dan premium — syarat utama untuk pasar ekspor seperti Jepang dan Amerika Serikat.

Praktik Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Metode tradisional juga dinilai lebih ramah lingkungan. Dengan menangkap ikan satu per satu, nelayan bisa menghindari tangkapan sampingan (bycatch) yang merusak populasi spesies lain. Ini mendukung prinsip penangkapan berkelanjutan (sustainable fishing) yang kini menjadi perhatian utama dunia. Banyak konsumen internasional mulai memilih produk laut yang bersertifikat lestari, dan cara tradisional ini memberi nilai tambah pada ekspor tuna Indonesia.

Memberdayakan Nelayan Lokal

Menggunakan cara tradisional berarti memberdayakan nelayan kecil dan komunitas pesisir. Teknik ini tidak membutuhkan investasi besar dalam teknologi modern, sehingga lebih inklusif bagi masyarakat lokal. Selain itu, pengelolaan berbasis tradisional sering kali melibatkan kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Memenuhi Standar Pasar Global

Pasar global kini semakin selektif terhadap asal-usul produk perikanan. Sertifikasi seperti MSC (Marine Stewardship Council) atau Fair Trade menilai aspek keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Tuna yang ditangkap dengan teknik tradisional lebih mudah memenuhi standar ini, membuka peluang ekspor yang lebih luas dan harga jual yang lebih tinggi.

Tantangan dan Upaya Pengembangan

Meskipun memiliki banyak keunggulan, teknik tradisional juga menghadapi tantangan seperti keterbatasan volume produksi dan kebutuhan peningkatan teknologi pendukung (seperti cold storage di kapal). Pemerintah Indonesia melalui berbagai program mendukung nelayan tradisional agar mampu meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan prinsip keberlanjutan.

Kesimpulan

Penangkapan ikan tuna secara tradisional di Indonesia bukan sekadar warisan budaya, tetapi juga strategi menjaga kualitas, kelestarian laut, serta pemberdayaan masyarakat pesisir. Dengan terus mengembangkan praktik ini secara bertanggung jawab, Indonesia berpotensi mempertahankan posisinya sebagai salah satu eksportir tuna terbaik di dunia.

bar188

 

 

Tags:

2 Negara Asia Siaga Perang China & Amerika Turun

Siaga Perang, China tiba-tiba mengomentari konflik dua negara pemilik nuklir yang tengah bersitegang di Asia, India dan Pakistan. Negeri Presiden Xi Jinping meminta keduanya “menahan diri”.

Siaga Perang Dua negara nuklir di Asia Selatan, India dan Pakistan, kembali berada di titik panas setelah serangkaian insiden militer dan diplomatik yang memicu kekhawatiran internasional. Ketegangan terbaru ini menyebabkan kedua negara siaga militer penuh, memperkuat pasukan di sepanjang perbatasan Kashmir yang disengketakan. Dunia kini mengalihkan pandangannya ke wilayah tersebut, khawatir akan pecahnya konflik bersenjata berskala besar.

Penyebab Ketegangan: Serangan Terbaru dan Provokasi di Garis Depan

Ketegangan meningkat setelah laporan adanya serangan lintas batas dan aksi saling tuding antara India dan Pakistan terkait dukungan terhadap kelompok militan di wilayah Kashmir. Insiden ini memperparah hubungan diplomatik yang selama ini sudah rapuh. Pemerintah India menuding Pakistan mendukung kelompok separatis, sementara Pakistan menyalahkan India atas pelanggaran HAM di wilayah Kashmir yang dikuasainya.

China dan Amerika Turun Tangan: Ancaman Perang Bisa Menyebar

Melihat potensi eskalasi konflik, dua kekuatan besar dunia, China dan Amerika Serikat, mulai mengambil peran aktif. China, sebagai sekutu dekat Pakistan, menyuarakan keprihatinan dan meminta India untuk menahan diri. Di sisi lain, Amerika Serikat, yang kini menjalin hubungan strategis dengan India, mendesak kedua belah pihak untuk berdialog.

Washington juga memperingatkan bahwa konflik di Asia Selatan bisa mengganggu stabilitas kawasan Indo-Pasifik, terutama di tengah persaingan global antara AS dan China.

Risiko Konflik Nuklir dan Reaksi Dunia Internasional

India dan Pakistan adalah dua negara yang memiliki senjata nuklir, sehingga setiap konflik militer memiliki potensi bencana besar. Organisasi internasional seperti PBB dan ASEAN menyerukan deeskalasi dan penyelesaian damai melalui jalur diplomasi. Negara-negara tetangga juga mengungkapkan kekhawatiran mereka akan efek limpahan dari konflik ini, termasuk pengungsi dan gangguan ekonomi.

Pengaruh Terhadap Ekonomi dan Stabilitas Regional

Konflik antara India dan Pakistan tidak hanya berisiko menghancurkan secara militer, tapi juga mengguncang perekonomian kawasan Asia Selatan. Pasar saham India dan Pakistan mulai menunjukkan tanda tekanan. Investor global menjadi waspada, sementara harga minyak dan logistik regional mulai terdampak. Kestabilan di kawasan yang juga berbatasan dengan jalur perdagangan utama dunia menjadi taruhan besar.

Kesimpulan: Dunia Menahan Napas

Saat ini, India dan Pakistan berada di ambang konflik, dan dunia tengah menahan napas. Dengan keterlibatan China dan Amerika Serikat, konflik lokal ini bisa dengan cepat berubah menjadi krisis internasional. Semua pihak berharap agar jalur diplomasi tetap menjadi pilihan utama, demi menghindari bencana kemanusiaan dan kerusakan ekonomi yang meluas.

kadobet

Dalam 10 Tahun Terakhir, Beikut Saham Di Dunia Paling Cuan

Saham Paling Cuan, Dalam sepuluh tahun atau satu dekade terakhir, pasar modal di dunia mengalami beberapa kali guncangan, seperti perang dagang pada 2018, krisis akibat pandemi Covid-19 pada 2020, hingga terbaru kembali terjadi perang dagang antara Amerika Serikat dan China kembali memanas.

Saham Paling Cuan

Dalam dunia investasi, memilih saham yang tepat bisa menjadi pembeda antara keuntungan besar dan kerugian. Selama satu dekade terakhir, sejumlah saham mencatatkan pertumbuhan luar biasa dan memberikan cuan yang fantastis kepada para investornya. Artikel ini akan membahas saham paling cuan dalam 10 tahun terakhir serta faktor-faktor yang mendukung performa luar biasa tersebut.

Saham Paling Cuan 10 Tahun Terakhir

Berikut adalah daftar saham yang menghasilkan return terbesar dalam satu dekade terakhir, berdasarkan performa harga saham dan pertumbuhan kapitalisasi pasar:

Tesla Inc. (TSLA)

Tidak bisa dipungkiri, saham Tesla menjadi salah satu yang paling bersinar. Dalam 10 tahun, harga saham Tesla melonjak lebih dari 10.000%. Pertumbuhan pesat sektor kendaraan listrik dan visi ambisius Elon Musk berhasil membawa Tesla dari perusahaan kecil menjadi raksasa otomotif global.

NVIDIA Corporation (NVDA)

Sebagai pemain utama dalam industri chip grafis dan kecerdasan buatan, saham NVIDIA mengalami kenaikan eksponensial. Permintaan untuk GPU di sektor gaming, data center, dan AI menjadi katalis utama pertumbuhan ini.

Apple Inc. (AAPL)

Meski sudah mapan, saham Apple tetap membukukan performa luar biasa. Inovasi produk, ekosistem kuat, dan ekspansi layanan digital membantu Apple mempertahankan posisinya sebagai salah satu saham paling menguntungkan.

Amazon.com Inc. (AMZN)

Dominasi e-commerce dan ekspansi ke layanan cloud computing (AWS) membuat saham Amazon menjadi favorit investor. Lonjakan kebutuhan belanja online, terutama selama pandemi COVID-19, mempercepat pertumbuhan saham ini.

Microsoft Corporation (MSFT)

Didukung oleh pertumbuhan layanan cloud Azure dan software bisnis, saham Microsoft terus mencatat pertumbuhan stabil. Strategi diversifikasi bisnis yang sukses membuat Microsoft tetap relevan di tengah perubahan zaman.

Faktor yang Membuat Saham Ini Melejit

Beberapa faktor umum yang mendukung performa saham-saham tersebut antara lain:

  • Inovasi Berkelanjutan: Perusahaan yang terus berinovasi lebih mampu bertahan dan berkembang dalam jangka panjang.

  • Adaptasi Teknologi: Investasi besar dalam teknologi baru seperti AI, cloud, dan kendaraan listrik menjadi faktor utama.

  • Ekspansi Global: Kemampuan untuk memperluas pasar ke seluruh dunia meningkatkan potensi pendapatan.

  • Manajemen Visioner: CEO dan tim manajemen yang visioner seringkali menjadi kunci kesuksesan jangka panjang.

Tips Memilih Saham Cuan di Masa Depan

  • Fokus pada industri masa depan seperti AI, energi terbarukan, dan kesehatan digital.

  • Perhatikan fundamental perusahaan seperti laba bersih, pertumbuhan pendapatan, dan rasio utang.

  • Diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko.

Kesimpulan

Investasi saham adalah permainan jangka panjang. Saham paling cuan dalam 10 tahun terakhir membuktikan bahwa dengan memilih perusahaan yang tepat dan bersabar, keuntungan besar bisa diraih. Jika Anda ingin meraih hasil serupa, penting untuk terus belajar, menganalisis tren pasar, dan berinvestasi dengan strategi yang matang.

ligabet

Tags:

IHSG Pekan Lalu Terbaik Di Asia, Pekan Depan Apakah Sama?

IHSG Pekan Lalu,  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu menorehkan kinerja ciamik. Dari lima hari perdagangan, hanya satu hari IHSG tergelincir ke zona merah.

IHSG Pekan Lalu

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja gemilang pada pekan lalu. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menjadi indeks saham dengan performa terbaik di kawasan Asia. Capaian ini tentu menjadi sorotan pelaku pasar dan investor yang berharap tren positif ini bisa terus berlanjut. Namun, apakah IHSG pekan depan bisa mempertahankan momentumnya?

IHSG Melonjak Pekan Lalu

Pada pekan yang berakhir Jumat, IHSG ditutup menguat signifikan dan berhasil menembus level psikologis penting. Sentimen positif berasal dari beberapa faktor, termasuk:

  • Penguatan rupiah terhadap dolar AS

  • Kinerja laporan keuangan emiten kuartal I 2025

  • Aliran dana asing (capital inflow) yang terus masuk

IHSG bahkan melampaui indeks utama Asia seperti Nikkei 225 (Jepang), Hang Seng (Hong Kong), dan Kospi (Korea Selatan), menjadikannya indeks saham terbaik di Asia untuk minggu lalu.

Sentimen Pasar untuk Pekan Depan

Meski minggu lalu begitu positif, sejumlah tantangan tetap mengintai pergerakan IHSG di pekan mendatang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan investor antara lain:

  • Rilis data ekonomi global, termasuk inflasi AS dan China

  • Kebijakan suku bunga The Fed yang masih jadi perhatian utama

  • Pergerakan harga komoditas global, terutama batu bara dan minyak mentah

  • Arah investasi asing, apakah tetap masuk ke pasar modal Indonesia atau mulai keluar

Analisis Teknikal dan Prediksi IHSG Pekan Depan

Secara teknikal, IHSG mulai mendekati area overbought. Artinya, ada potensi konsolidasi atau koreksi wajar dalam jangka pendek. Namun, jika support kuat di kisaran 7.250 bertahan dan sentimen positif berlanjut, IHSG masih berpeluang menguat menuju 7.400 dalam jangka pendek.

Analis menyarankan untuk tetap selektif dalam memilih saham, dengan fokus pada:

  • Sektor perbankan

  • Konsumen primer

  • Teknologi

  • Komoditas energi

Kesimpulan

Kinerja IHSG sebagai indeks saham terbaik di Asia minggu lalu menunjukkan kekuatan fundamental dan daya tarik pasar modal Indonesia. Namun, untuk pekan depan, pelaku pasar diimbau tetap berhati-hati, memperhatikan perkembangan global, dan menjaga diversifikasi portofolio.

ligabet

Tags:

Dulu Dilepeh, Jepang Kini Terpaksa Makan Beras Korsel, Kenapa?

Beras Korsel, Jepang pertama kali dalam beberapa dekade terakhir mengimpor beras dari Korea Selatan. Hal ini karena harga beras di Jepang semakin mahal.

Beras Korsel

Jepang, negara yang dikenal dengan kualitas beras premium seperti Koshihikari dan Sasanishiki, kini menghadapi krisis pangan yang memaksa mereka mengimpor beras dari Korea Selatan untuk pertama kalinya dalam lebih dari 25 tahun. Fenomena ini mengejutkan, mengingat Jepang sebelumnya sangat menjaga kualitas dan kemandirian produksi berasnya.

Penyebab Krisis Beras di Jepang

Beberapa faktor utama yang menyebabkan kelangkaan beras di Jepang antara lain:

Cuaca Ekstrem dan Panen Buruk


Musim panas 2023 mencatatkan suhu tertinggi dalam sejarah Jepang, yang berdampak pada penurunan hasil panen beras. Kekeringan dan suhu tinggi menyebabkan produksi beras menurun drastis.

Lonjakan Permintaan Akibat Wisatawan


Jumlah wisatawan asing yang meningkat pesat sejak 2023 meningkatkan konsumsi beras, terutama untuk sushi dan hidangan berbasis nasi lainnya.

Panic Buying dan Peringatan Bencana


Peringatan tentang kemungkinan gempa besar dan topan menyebabkan masyarakat berbondong-bondong membeli beras dalam jumlah besar, memperburuk kelangkaan.

Masalah Distribusi dan Stok Terbatas


Meskipun pemerintah Jepang memiliki cadangan beras, masalah distribusi dan logistik menghambat penyaluran ke pasar, sehingga stok di supermarket cepat habis.

Impor Beras dari Korea Selatan

Sebagai langkah darurat, Jepang mulai mengimpor beras dari Korea Selatan. Pada awal April 2025, dua ton beras Korea Selatan tiba di Jepang, dan rencananya akan ada tambahan 20 ton dalam waktu dekat.

Langkah ini menunjukkan perubahan signifikan dalam kebijakan pangan Jepang, yang sebelumnya sangat menjaga kualitas dan kemandirian produksi berasnya. Masyarakat Jepang, yang awalnya skeptis terhadap beras impor, kini mulai menerima beras Korea Selatan sebagai alternatif yang lebih terjangkau.

Kenapa Jepang Impor Beras dari Korsel?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Jepang terpaksa mengimpor beras dari Korea Selatan:

Krisis Pasokan Beras Domestik


Produksi beras di Jepang menurun akibat gelombang panas ekstrem pada musim panas 2023 dan 2024. Selain itu, populasi petani yang menua dan berkurangnya minat generasi muda terhadap pertanian memperburuk situasi .

Lonjakan Harga Beras


Harga beras domestik Jepang melonjak lebih dari dua kali lipat dalam setahun terakhir, mencapai ¥4.214 untuk 5 kg. Penyebabnya termasuk peningkatan konsumsi oleh wisatawan dan pembelian panik akibat peringatan bencana alam .

Keterbatasan Distribusi Cadangan Nasional


Pemerintah Jepang melepaskan 210.000 ton cadangan beras pada Maret 2025, namun hanya 0,3% yang berhasil sampai ke pasar karena masalah logistik .

Mengapa Jepang Awalnya Menolak Beras Impor?

Jepang dikenal dengan kebijakan proteksionisme yang ketat terhadap sektor pertanian, termasuk beras. Pemerintah memberlakukan tarif impor hingga 700% untuk melindungi petani lokal . Selain itu, konsumsi beras per kapita di Jepang telah menurun lebih dari 50% dalam 40 tahun terakhir .

 Kenapa Beras Korea Selatan Diterima?

Meskipun beras Korea Selatan awalnya dianggap inferior, krisis pasokan dan harga tinggi membuat konsumen Jepang mulai menerima beras impor. Restoran-restoran di Tokyo, seperti yang dijalankan oleh Arata Hirano, telah beralih ke beras Amerika Serikat dan Korea Selatan tanpa keluhan dari pelanggan .​

 Peluang Baru bagi Petani Korea Selatan

Impor beras dari Korea Selatan membuka peluang ekspor baru bagi petani Korea. Diperkirakan ekspor beras Korea Selatan ke Jepang akan mencapai level tertinggi sejak 1990 .​

Kesimpulan

Krisis beras di Jepang disebabkan oleh kombinasi faktor cuaca ekstrem, peningkatan permintaan, panic buying, dan masalah distribusi. Langkah impor beras dari Korea Selatan mencerminkan perubahan signifikan dalam kebijakan pangan Jepang. Krisis ini juga membuka peluang bagi produsen beras internasional untuk memasuki pasar Jepang.

88asia

Tags:

RI Tidak Impor Beras Sampai 2026 Dikasih Kabar Mentan Zulhas

RI Tidak Impor Beras ,, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut pmerintah baru saja menyerap 1,5 juta ton beras dari petani. Dia menyebut stok ini akan memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga pemerintah tidak akan melakukan impor beras hingga tahun depan.

RI Tidak Impor Beras ,

Kabar menggembirakan datang dari dunia pertanian Indonesia. Menteri Pertanian (Mentan) Zulkifli Hasan atau Zulhas menyatakan bahwa Indonesia tidak akan melakukan impor beras hingga tahun 2026. Pernyataan ini menjadi sinyal positif bagi ketahanan pangan nasional sekaligus bukti nyata peningkatan produktivitas pertanian dalam negeri.

Komitmen Swasembada Beras

Zulhas menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga ketahanan pangan Indonesia melalui peningkatan produksi beras lokal. Dengan dukungan petani, teknologi pertanian, serta kebijakan yang tepat, kebutuhan beras nasional dipastikan dapat dipenuhi dari hasil produksi dalam negeri.

“Kalau kondisi cuaca tetap mendukung dan produksi tetap stabil, insyaallah kita tidak perlu impor beras hingga 2026,” ujar Zulhas dalam konferensi pers di Jakarta.

Data Produksi Beras Indonesia

Menurut data dari Kementerian Pertanian, produksi beras nasional mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Investasi dalam sektor pertanian, penggunaan benih unggul, dan pengelolaan irigasi yang lebih baik telah mendorong hasil panen yang melimpah.

Tahun 2023 dan 2024 tercatat sebagai tahun dengan panen padi yang cukup baik, meski Indonesia sempat menghadapi tantangan cuaca ekstrem akibat fenomena El Nino. Namun demikian, pasokan beras tetap terkendali berkat manajemen stok yang efektif oleh Bulog dan koordinasi lintas kementerian.

Efek Positif bagi Ekonomi dan Petani

Kebijakan tidak impor beras hingga 2026 akan memberikan dampak positif terhadap harga gabah di tingkat petani, menjaga stabilitas harga pangan, dan mendorong kesejahteraan petani lokal. Selain itu, kebijakan ini juga menjadi strategi jitu dalam menjaga devisa negara dan mengurangi ketergantungan terhadap pasar luar negeri.

Dukungan Teknologi dan Inovasi

Pemerintah juga mendorong penggunaan teknologi pertanian modern, seperti mekanisasi alat panen, sistem tanam jajar legowo, serta pemanfaatan big data untuk memantau pola tanam. Upaya ini bertujuan agar Indonesia tidak hanya swasembada beras, tetapi juga mampu bersaing di pasar global.

Q & A Dengan Topik Pembahasan RI Tidak Impor Beras Selama 2025 Dengan Narasumber Dr. Rahmat Hidayat Ahli  Ekonomi Universitas Indonesia Dan Ir. Wening Sari, M.Agr. Ahli Pertanian Dan Pangan IPB University

Apa latar belakang pernyataan RI tidak impor beras hingga 2026?

Jawaban:
Menteri Pertanian Andi Amran menyatakan bahwa produksi beras dalam negeri akan mencukupi kebutuhan nasional hingga dua tahun ke depan. Dengan peningkatan luas tanam, distribusi pupuk bersubsidi, dan stabilitas iklim yang lebih baik, Indonesia diproyeksikan mampu swasembada beras.

Bagaimana tanggapan ahli ekonomi terhadap keputusan ini?

Dr. Rahmat Hidayat (Ahli Ekonomi):
“Secara makroekonomi, kebijakan ini sangat ambisius namun patut diapresiasi. Penghentian impor bisa memperkuat neraca perdagangan dan ketahanan pangan. Namun, yang perlu dicermati adalah konsistensi produksi dan distribusi. Jika salah satu terganggu, harga bisa melonjak tajam.”

Apa risiko jika kebijakan ini tidak diikuti dengan kontrol harga dan stok yang baik?

Dr. Rahmat Hidayat:
“Risikonya adalah inflasi pangan. Jika stok dalam negeri menipis dan tidak ada opsi impor sebagai penyeimbang, harga beras bisa melonjak dan memicu keresahan publik.”

Bagaimana tanggapan dari sisi pertanian dan produksi?

Ir. Wening Sari, M.Agr (Ahli Pertanian):
“Secara teknis, swasembada itu mungkin, asalkan ada kesinambungan antara kebijakan pusat dan pelaksanaan di daerah. Dukungan kepada petani, terutama soal benih unggul, irigasi, dan pupuk, harus konsisten. Jangan hanya kuat di wacana.”

Apakah Indonesia benar-benar bisa swasembada beras hingga 2026?

Ir. Wening Sari:
“Bisa, tapi dengan banyak catatan. Perlu reformasi serius di sektor pertanian. Peran penyuluh lapangan, inovasi teknologi, dan perlindungan harga panen petani sangat penting. Pemerintah juga harus jaga jangan sampai ada gagal panen massal.”

Apa dampaknya terhadap petani lokal?

Ir. Wening Sari:
“Positif. Jika pemerintah konsisten tidak impor, maka petani akan memiliki pasar yang lebih stabil. Tapi lagi-lagi, ini tergantung bagaimana pemerintah menjaga agar harga tetap menguntungkan petani namun terjangkau bagi konsumen.”

Bagaimana posisi Mendag Zulhas dalam kebijakan ini?

Jawaban:
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memberikan dukungan terhadap langkah Kementerian Pertanian, namun menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga dan distribusi. Ia mengingatkan bahwa kebijakan ini harus fleksibel jika ada kondisi darurat seperti El Nino ekstrem atau krisis global.

KESIMPULAN

Pemerintah Indonesia menegaskan tidak akan melakukan impor beras hingga tahun 2026, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mentan Zulhas). Hal ini merupakan hasil dari peningkatan produksi dalam negeri dan langkah strategis menuju swasembada beras Indonesia. Dengan stok beras yang mencukupi dan dukungan petani lokal, kebijakan beras 2025-2026 akan fokus pada ketahanan pangan nasional tanpa ketergantungan pada impor. Langkah ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras secara berkelanjutan.

kadobet login

Tags:

Mengapa Thailand Legalkan Judi & Kasino?

Legalkan Judi & Kasino, Belum lama ini, Thailand telah menyetujui rancangan undang-undang (RUU) yang melegalkan perjudian dan kasino. Langkah legalisasi itu diyakini bisa mendorong pariwisata dan investasi.

Legalkan Judi & Kasino

Thailand, negara yang dikenal dengan wisata budaya dan alamnya, kini menjadi sorotan karena langkah kontroversialnya: melegalkan judi dan kasino. Kebijakan ini menandai perubahan besar dalam pendekatan pemerintah terhadap industri perjudian yang sebelumnya dilarang. Lalu, apa alasan di balik legalisasi ini? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Meningkatkan Penerimaan Negara dari Sektor Pariwisata dan Pajak

Salah satu alasan utama Thailand melegalkan judi adalah untuk meningkatkan pendapatan negara. Dengan legalisasi kasino, pemerintah dapat menarik investasi, menciptakan lapangan kerja, dan memungut pajak dari operasional kasino secara resmi.

Negara-negara seperti Makau dan Singapura telah membuktikan bahwa industri kasino bisa menjadi sumber pemasukan besar jika diatur dengan baik. Thailand ingin mengikuti jejak tersebut, apalagi dengan posisinya sebagai salah satu tujuan wisata utama di Asia Tenggara.

Mengurangi Judi Ilegal

Meskipun perjudian ilegal dilarang di Thailand, kenyataannya praktik ini masih marak terjadi. Banyak warga Thailand bermain judi melalui bandar gelap atau platform online yang tidak terkontrol. Dengan melegalkan dan mengatur industri ini, pemerintah bisa mengawasi aktivitas perjudian dan mengurangi praktik ilegal yang merugikan masyarakat.

Potensi Menarik Wisatawan Asing

Kasino legal juga dinilai mampu menarik lebih banyak wisatawan internasional. Wisatawan dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Laos, dan Kamboja yang memiliki minat pada perjudian akan menjadikan Thailand sebagai destinasi favorit baru. Ini tentu bisa memperkuat posisi Thailand sebagai pusat hiburan dan pariwisata regional.

Menciptakan Lapangan Kerja Baru

Industri kasino tidak hanya menciptakan pekerjaan langsung di tempat perjudian, tetapi juga membuka peluang kerja di sektor lain seperti hospitality, transportasi, kuliner, dan keamanan. Ini menjadi solusi untuk mengurangi pengangguran, khususnya pasca pandemi.

Pengawasan dan Edukasi yang Lebih Baik

Dengan perjudian yang dilegalkan, pemerintah bisa memberikan edukasi dan perlindungan bagi pemain melalui regulasi yang jelas. Termasuk program untuk mencegah kecanduan judi dan menyediakan layanan rehabilitasi bagi yang membutuhkannya.

Penutup

Legalitas judi dan kasino di Thailand bukan sekadar isu ekonomi, tapi juga sosial dan budaya. Meski menuai pro dan kontra, kebijakan ini memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap pariwisata dan ekonomi Thailand secara signifikan. Dengan regulasi yang ketat dan pendekatan yang hati-hati, Thailand bisa memaksimalkan manfaatnya sambil meminimalkan risiko sosial.

Kadobet

Tags:

Trump Rilis Perintah Baru: Make America’s Shower Great Again

Trump Rilis Perintah Baru, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang mencabut pembatasan tekanan air pada pancuran. Gedung Putih menyebut langkah ini akan “make America’s showers great again” atau membuat pancuran Amerika kembali hebat.

Trump Rilis Perintah Baru

Mantan Presiden AS, Donald J. Trump, kembali mencuri perhatian publik dengan merilis pernyataan kontroversial bertajuk “Make America’s Shower Great Again.” Dalam perintah terbaru ini, Trump menyuarakan keprihatinannya atas tekanan air rendah pada pancuran (shower) di rumah-rumah warga Amerika dan menyerukan revisi regulasi yang mengatur batas aliran air.

Langkah ini sontak menuai reaksi beragam, mulai dari dukungan para pendukung setia Trump hingga kritik dari pemerhati lingkungan dan organisasi konservasi air.

Apa Isi Perintah “Make America’s Shower Great Again”?

Trump menyatakan bahwa peraturan yang membatasi aliran air pancuran maksimum 2,5 galon per menit (sekitar 9,5 liter) membuat pengalaman mandi jadi kurang nyaman.

“Orang-orang tidak bisa membilas rambut mereka dengan baik, bahkan ketika mandi mereka harus menunggu lama karena airnya terlalu sedikit. Ini bukan soal kemewahan, ini soal kenyamanan dasar,” ujar Trump dalam pidatonya.

Melalui perintah tersebut, Trump mendorong peninjauan ulang standar efisiensi air yang diberlakukan sejak era Presiden Obama, dan meminta regulator untuk mempertimbangkan penggunaan pancuran bertekanan lebih tinggi sebagai pilihan bagi konsumen.

Reaksi Publik dan Dampaknya

Pendukung: Kembali ke Kenyamanan Sehari-Hari

Bagi para pendukung Trump, perintah ini adalah bentuk kepedulian terhadap “keseharian rakyat”. Mereka menyambut baik usulan untuk mengurangi regulasi yang dianggap terlalu mengganggu kenyamanan hidup di rumah.

Pemerhati Lingkungan: Mundur dari Upaya Konservasi

Namun, organisasi lingkungan seperti NRDC (Natural Resources Defense Council) mengkritik keras langkah ini. Mereka menilai bahwa standar efisiensi air yang ada saat ini justru penting untuk mengurangi pemborosan sumber daya alam.

“Meningkatkan aliran air shower bisa membuat konsumsi air melonjak, yang berujung pada pemborosan energi dan air bersih,” ungkap seorang juru bicara.

Konteks Sejarah: Bukan Kali Pertama Trump Soroti Shower

Sebenarnya, ini bukan kali pertama Trump mengangkat isu tekanan air. Pada masa jabatannya sebagai Presiden AS (2016–2020), ia sempat mengusulkan perubahan serupa pada aturan Department of Energy terkait showerhead. Namun, regulasi tersebut akhirnya ditangguhkan saat pemerintahan berganti.

Kini, dengan wacana politik 2024 masih memanas dan Trump tetap aktif di ruang publik, banyak pihak menilai bahwa pernyataan ini juga bagian dari strategi populis untuk menarik simpati rakyat menjelang pemilu.

Q&A Seputar “Make America’s Shower Great Again”

Q: Apakah perintah ini bersifat resmi?

A: Belum tentu mengikat secara hukum. Saat ini, pernyataan tersebut lebih bersifat dorongan politis dan opini publik, meski bisa menjadi tekanan terhadap lembaga regulasi.

Q: Apa dampaknya bagi masyarakat AS?

A: Jika diterapkan, bisa membuat pabrikan alat mandi memproduksi shower dengan tekanan lebih tinggi, yang artinya penggunaan air juga akan meningkat. Ini bisa berdampak pada tagihan air rumah tangga dan konservasi lingkungan.

Q: Apakah negara lain juga memiliki batas tekanan shower?

A: Ya. Banyak negara, termasuk di Uni Eropa dan Australia, menerapkan batas efisiensi air dalam peralatan rumah tangga untuk mendukung program ramah lingkungan.

Kesimpulan

“Make America’s Shower Great Again” mungkin terdengar satir, namun sebenarnya menyentuh dua isu penting: kenyamanan hidup sehari-hari dan pelestarian lingkungan. Apakah ini langkah membela rakyat atau sekadar manuver politik? Waktu yang akan menjawab.

Satu hal pasti, Trump kembali menunjukkan keahliannya dalam mengangkat isu sederhana jadi topik nasional—dan kali ini, soal… pancuran mandi.

 slot qris

 

Inalum Dorong Transformasi Industri Alumnium Nasional Di Forum

Transformasi Industri Alumnium,  Dalam rangka memperkuat posisi di rantai pasok global, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) berpartisipasi dalam ajang internasional Fastmarkets Bauxite & Alumina Conference di Miami, Amerika Serikat. Di forum ini anggota holding industri pertambangan MIND ID ini memaparkan strategi besar transformasi industri aluminium nasional.

Transformasi Industri Alumnium

PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), perusahaan BUMN yang bergerak di sektor industri aluminium, baru-baru ini memimpin sebuah forum industri yang membahas bagaimana Indonesia dapat memanfaatkan potensi besar dari sektor aluminium untuk mendukung transformasi industri nasional. Dalam forum tersebut, Inalum menegaskan komitmennya untuk mempercepat pengembangan industri aluminium yang berkelanjutan di Indonesia, dengan fokus pada inovasi, teknologi, dan peningkatan daya saing.

Forum yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk para pelaku industri, akademisi, serta pemerintah, menjadi platform penting untuk mendiskusikan langkah-langkah strategis dalam memperkuat industri aluminium nasional, yang dianggap sebagai salah satu pilar penting bagi perekonomian Indonesia ke depan.

Pentingnya Transformasi Industri Aluminium Nasional

Industri aluminium di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang, mengingat besarnya kebutuhan aluminium dalam berbagai sektor, seperti otomotif, konstruksi, elektronik, dan energi. Sebagai negara dengan cadangan bauksit terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pemain utama dalam rantai pasokan aluminium global.

Namun, untuk mencapai potensi tersebut, diperlukan transformasi yang mencakup peningkatan kualitas produk, efisiensi produksi, serta adopsi teknologi terbaru yang ramah lingkungan. Inalum, sebagai produsen aluminium terbesar di Indonesia, berperan penting dalam mendorong transformasi ini.

Komitmen Inalum dalam Mendukung Transformasi Industri Aluminium

Sebagai bagian dari upayanya untuk mengubah industri aluminium nasional, Inalum telah meluncurkan beberapa inisiatif strategis, antara lain:

Pengembangan Teknologi dan Inovasi

Inalum terus berinvestasi dalam teknologi canggih yang dapat meningkatkan efisiensi proses produksi aluminium. Salah satu inovasi terbarunya adalah penerapan teknologi hijau dalam proses produksi untuk mengurangi jejak karbon dan meminimalkan dampak lingkungan.

Selain itu, Inalum juga berkolaborasi dengan lembaga riset dan universitas untuk mengembangkan solusi teknologi yang dapat meningkatkan kualitas produk aluminium Indonesia, menjadikannya lebih kompetitif di pasar internasional.

Peningkatan Daya Saing Industri Aluminium

Forum tersebut juga membahas langkah-langkah untuk meningkatkan daya saing industri aluminium nasional di pasar global. Salah satunya adalah melalui diversifikasi produk aluminium yang lebih bernilai tambah, seperti aluminium untuk sektor otomotif dan konstruksi yang memiliki permintaan tinggi.

Inalum juga berfokus pada pengembangan rantai pasokan yang efisien, dengan memperkuat hubungan antara produsen aluminium, supplier bahan baku, serta para pengguna akhir seperti industri otomotif dan elektronik.

Kebijakan dan Regulasi Mendukung

Forum ini juga menyoroti pentingnya kebijakan dan regulasi yang mendukung pengembangan industri aluminium di Indonesia. Inalum mendukung kebijakan pemerintah yang dapat mempermudah akses terhadap bahan baku dan memperbaiki iklim investasi di sektor industri dasar.

Selain itu, Inalum mendorong peningkatan kerjasama antara sektor swasta dan pemerintah untuk menciptakan kebijakan yang berorientasi pada keberlanjutan dan pembangunan industri berbasis ramah lingkungan.

Peran Forum Industri dalam Mempercepat Transformasi

Forum industri yang diselenggarakan oleh Inalum menjadi kesempatan bagi berbagai pihak untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, serta menciptakan solusi inovatif untuk mendorong pertumbuhan industri aluminium di Indonesia. Diskusi yang terjadi di forum ini berfokus pada upaya menciptakan ekosistem industri aluminium yang lebih efisien, berkelanjutan, dan lebih mampu bersaing di pasar global.

Peserta forum menyadari bahwa untuk memperkuat daya saing industri aluminium nasional, dibutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah, industri, dan akademisi. Melalui kerjasama ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi pusat produksi aluminium terkemuka di Asia Tenggara dan dunia.

Tantangan dan Peluang Industri Aluminium Nasional

Meskipun memiliki potensi besar, industri aluminium Indonesia juga menghadapi sejumlah tantangan. Hal bersangkutan dengan tingginya biaya energi. Kurangnya infrastruktur pendukung, serta fluktuasi harga bahan baku yang memengaruhi kestabilan pasokan dan harga produk. Namun, Inalum melihat tantangan tersebut sebagai peluang untuk berinovasi dan mencari solusi yang lebih efisien.

Di sisi lain, dengan adanya tren global yang mengarah pada penggunaan produk aluminium yang lebih ramah lingkungan. Indonesia memiliki peluang besar untuk memanfaatkan potensi ini, terutama dengan potensi sumber daya alam yang dimilikinya.

Inalum dan Transformasi Industri Nasional

Inalum berkomitmen untuk tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi aluminium, tetapi juga berperan dalam transformasi industri yang lebih luas di Indonesia. Melalui upaya tersebut, Inalum berharap dapat mendukung visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia. Dalam negara industri yang lebih maju dan berbasis pada teknologi.

Komitmen Inalum dalam mendorong transformasi industri aluminium nasional menunjukkan bahwa perusahaan ini tidak hanya fokus pada keuntungan semata. Namun dalam  keberlanjutan dan pengembangan ekonomi yang lebih luas bagi Indonesia.

Kesimpulan

Forum yang diselenggarakan oleh PT Inalum menunjukkan betapa pentingnya transformasi industri aluminium untuk masa depan perekonomian Indonesia. Dengan mengembangkan teknologi, meningkatkan daya saing, serta memperkuat kebijakan dan regulasi yang mendukung. Inalum berperan besar dalam menjadikan industri aluminium Indonesia lebih kompetitif di pasar global.

Sebagai perusahaan yang memiliki visi jangka panjang. Inalum berkomitmen untuk terus berinovasi. Hal ini dilakukan untuk menjaga keberlanjutan, dan mengembangkan sektor industri di Indonesia.  Pada akhirnya Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam industri aluminium dunia.

Bet777

Tags:

Perusahaan Chevron Di Denda Rp 12.32 Triliun

Perusahaan Chevron,  Nasib kurang beruntung dialami oleh perusahaan energi terkemuka di dunia yakni Chevron. Perusahaan tersebut harus membayar ganti rugi lebih dari US$ 744 juta atau sekitar Rp 12,32 triliun (asumsi kurs Rp 16.555/US$) oleh persidangan karena telah merusak sebagian lahan basah pesisir tenggara Louisiana, Amerika Serikat selama bertahun-tahun, mengutip The Guardian Sabtu (5/4/2025).

Perusahaan Chevron

Pemerintah Indonesia resmi menjatuhkan denda sebesar Rp 12,32 triliun kepada perusahaan energi multinasional Chevron atas pelanggaran yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan dan kewajiban pasca-operasi di sektor migas. Denda fantastis ini menjadi sorotan publik, terutama karena menyangkut perusahaan besar yang sudah lama beroperasi di Indonesia.

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), denda ini dijatuhkan setelah ditemukan adanya kerusakan lingkungan, serta kegagalan dalam menjalankan tanggung jawab pasca-tambang atau pasca produksi migas di wilayah operasional Chevron, khususnya di kawasan Riau.

Topik Pembahasan:

Latar Belakang Denda kepada Chevron

Denda ini berawal dari hasil audit lingkungan yang dilakukan pemerintah terhadap lokasi bekas kegiatan operasi Chevron. Ditemukan adanya pencemaran tanah dan air, serta belum adanya pemulihan lahan bekas eksplorasi sesuai ketentuan. Chevron dianggap lalai dalam menjalankan tanggung jawabnya, meskipun telah mengakhiri kontrak operasi dengan Indonesia beberapa tahun sebelumnya.

Dampak terhadap Dunia Investasi

Kasus ini memicu diskusi di kalangan investor dan pelaku industri migas. Sebagian menilai ini sebagai bentuk penegakan hukum lingkungan, namun ada juga kekhawatiran bahwa ini bisa menjadi sinyal negatif bagi investor asing. Pemerintah menegaskan bahwa langkah ini bukan untuk menghambat investasi, tetapi untuk menegakkan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat.

Tanggung Jawab Lingkungan dalam Industri Migas

Industri migas merupakan sektor strategis, namun juga berisiko tinggi terhadap lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan diwajibkan memiliki rencana reklamasi dan pasca-operasi, termasuk dana cadangan untuk pemulihan lingkungan. Chevron dianggap tidak memenuhi seluruh kewajiban tersebut, sehingga pemerintah menempuh jalur hukum.

Q & A Seputar Denda Chevron

Q: Apa alasan utama Chevron dikenai denda sebesar Rp 12,32 triliun?
A: Denda tersebut dijatuhkan karena Chevron dianggap lalai dalam melakukan pemulihan lingkungan (reklamasi) dan pengelolaan limbah pasca-operasi migas, yang berdampak buruk pada ekosistem di sekitar wilayah operasionalnya.

Q: Apakah Chevron akan mengajukan banding?
A: Sampai artikel ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak Chevron terkait banding. Namun, dalam kasus serupa sebelumnya, perusahaan biasanya akan menempuh jalur hukum untuk membantah atau memperkecil jumlah denda.

Q: Apa dampaknya terhadap masyarakat sekitar lokasi operasi Chevron?
A: Masyarakat terdampak dilaporkan mengalami kerusakan lingkungan, penurunan kualitas air tanah, dan gangguan kesehatan. Pemerintah berencana menggunakan dana denda ini (jika berhasil dikumpulkan) untuk pemulihan wilayah dan membantu masyarakat sekitar.

Q: Apakah ini akan memengaruhi kerja sama Indonesia dengan perusahaan asing lainnya?
A: Pemerintah menyatakan bahwa penegakan hukum seperti ini tidak ditujukan untuk menakuti investor, melainkan menegaskan pentingnya tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam investasi jangka panjang.

Kesimpulan

Kasus denda Rp 12,32 triliun kepada Chevron menunjukkan bahwa Indonesia semakin serius dalam menegakkan prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan. Langkah tegas ini diharapkan menjadi contoh bagi perusahaan lainnya agar lebih patuh terhadap regulasi, khususnya terkait eksploitasi sumber daya alam. Pemerintah juga menegaskan bahwa investasi tetap disambut, asalkan disertai komitmen terhadap lingkungan dan masyarakat.

kadobet