Dikepung Air Bah, Sejumlah bencana hidrometeorologi basah mendominasi pada pekan pertama Juli 2025. – Kendati belum mendekati banjir terparah di Indonesia, banjir sepanjang Juli 2025 sudah membuat banyak kerusakan. Banjir bandang melanda wilayah Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan pada 5 Juli 2025. Kerusakan mencangkup 1.295 unit rumah, dua unit tanggul sungai, dua akses jalan serta lahan pertanian warga turut terdampak dari kejadian ini.
RI Kembali Dikepung Air Bah, Ini Catatan Hitam Banjir Terbesar di RI – Bencana banjir bandang ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Indonesia. Berdasarkan Bidang Pengelolaan Data dan Sistem Informasi (PDSI), Pusdatinkom, BNPB, bahwa dalam 10 tahun terakhir banjir terbanyak pernah terjadi pada tahun 2021 dengan 1.794 jumlah kejadian.
RI Kembali Dikepung Air Bah, Ini Catatan Hitam Banjir Terbesar di RI
Banjir adalah salah satu bencana alam yang sering melanda Indonesia. Sebagai negara yang terletak di kawasan tropis dengan curah hujan tinggi, Indonesia rentan terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir. Tidak hanya menimbulkan kerugian materi, tetapi juga memengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dalam beberapa tahun terakhir, banjir besar kembali mengguncang berbagai wilayah di Indonesia, menambah daftar panjang catatan hitam bencana banjir di tanah air.
Artikel ini akan membahas mengenai penyebab banjir di Indonesia, mengulas beberapa banjir terbesar yang pernah terjadi, serta upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
Dikepung Air Bah Penyebab Banjir di Indonesia
Banjir merupakan fenomena alam yang terjadi ketika air sungai atau genangan air meluap dan merendam daerah di sekitarnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya banjir di Indonesia, antara lain:
Curah Hujan yang Tinggi
Curah hujan yang tinggi, terutama pada musim hujan, menjadi faktor utama penyebab banjir. Indonesia yang memiliki dua musim (hujan dan kemarau) sering kali mengalami hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan sungai-sungai meluap.
Kondisi Geografis
Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari daerah dataran rendah dan pesisir yang rentan terhadap banjir. Selain itu, banyak daerah yang terletak di sekitar aliran sungai besar, seperti Sungai Ciliwung, Bengawan Solo, dan Sungai Musi.
Kerusakan Lingkungan
Deforestasi atau penebangan hutan yang tidak terkendali, serta konversi lahan menjadi area permukiman atau perkebunan, mengurangi daya serap tanah terhadap air. Akibatnya, air hujan lebih cepat mengalir ke sungai dan merembes ke permukaan, meningkatkan potensi banjir.
Sistem Drainase yang Buruk
Di banyak kota besar, sistem drainase yang tidak memadai menyebabkan air hujan tidak dapat mengalir dengan baik. Saluran drainase yang tersumbat sampah atau yang tidak dirancang untuk menampung volume air yang besar menjadi faktor penyebab banjir urban.
Banjir Terbesar dalam Sejarah Indonesia
Indonesia telah beberapa kali mengalami banjir besar yang menewaskan ratusan jiwa dan merusak ribuan rumah serta infrastruktur vital. Berikut adalah beberapa catatan banjir terbesar yang pernah terjadi di Indonesia:
Banjir Jakarta, Februari 2007
Banjir Jakarta pada Februari 2007 adalah salah satu bencana banjir terbesar yang pernah terjadi di ibu kota Indonesia. Akibat hujan deras yang mengguyur selama lebih dari satu minggu, sungai-sungai di Jakarta meluap dan menyebabkan banjir besar di hampir seluruh wilayah kota. Lebih dari 100 orang meninggal dunia, sementara puluhan ribu rumah terendam air.
Fakta penting:
-
Lebih dari 50.000 rumah terendam air
-
Lebih dari 500.000 orang terdampak
-
Kerugian ekonomi diperkirakan mencapai Rp 6 triliun
-
Banyak jalan dan fasilitas umum terputus
Banjir ini mengungkapkan lemahnya sistem drainase Jakarta dan menjadi pukulan berat bagi perekonomian kota. Selain itu, kejadian ini juga menunjukkan betapa rawannya Jakarta terhadap bencana banjir, terutama karena kota ini dibangun di atas lahan yang rendah dan terletak di sepanjang aliran sungai.
Banjir di Wilayah Jawa Tengah, Januari 2014
Banjir besar di wilayah Jawa Tengah pada awal 2014 melanda banyak kota, termasuk Semarang, Pekalongan, dan Kudus. Hujan lebat yang mengguyur daerah tersebut menyebabkan banjir parah, merendam ribuan rumah dan fasilitas umum. Banjir ini juga mempengaruhi sektor pertanian karena sawah-sawah terendam air, merugikan banyak petani.
Fakta penting:
-
Ratusan ribu orang mengungsi
-
Sektor pertanian mengalami kerugian besar, dengan banyak sawah yang gagal panen
-
Aliran sungai di beberapa daerah meluap dan merusak infrastruktur jalan
Banjir ini menunjukkan pentingnya pengelolaan aliran sungai dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap bencana alam di wilayah pesisir.
Lupakan air Bandang Sentani, Papua, Maret 2019
Banjir bandang yang melanda Sentani, Papua, pada Maret 2019 adalah salah satu bencana yang paling mematikan di wilayah timur Indonesia. Banjir ini dipicu oleh hujan deras yang menyebabkan longsor di hulu sungai dan kemudian mengalir ke kawasan permukiman.
Fakta penting:
-
Lebih dari 100 orang meninggal dunia
-
Lebih dari 15.000 orang mengungsi
-
Infrastruktur seperti jembatan, jalan, dan rumah-rumah rusak parah
Banjir bandang ini memberikan pelajaran penting mengenai pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana di wilayah yang rawan longsor dan banjir bandang.
Banjir di Kalimantan Selatan, Januari 2021
Pada awal tahun 2021, Kalimantan Selatan dilanda banjir besar yang menggenangi banyak daerah, termasuk kota Banjarmasin. Hujan intens yang melanda dalam beberapa hari berturut-turut menyebabkan sungai-sungai meluap dan menenggelamkan ribuan rumah serta mengganggu aktivitas masyarakat.
Fakta penting:
-
Lebih dari 100.000 orang terdampak
-
Hujan deras dan tingginya debit air menyebabkan sungai-sungai meluap
-
Banyak daerah terisolasi akibat banjir
Banjir di Kalimantan Selatan ini juga menunjukkan pentingnya perencanaan pembangunan yang mempertimbangkan potensi bencana alam, serta pentingnya sistem peringatan dini yang efektif.
Dampak Banjir Terhadap Kehidupan Masyarakat
Banjir tidak hanya memberikan dampak langsung seperti kerusakan fisik pada bangunan dan infrastruktur, tetapi juga berpengaruh jangka panjang terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Kerugian Materiil
Ribuan rumah rusak, harta benda hilang, dan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, dan jalan raya ikut terdampak. Kerugian ekonomi ini sering kali memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dipulihkan.
Gangguan pada Kesehatan
Banjir juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Genangan air sering kali menjadi sarang bagi berbagai penyakit menular seperti diare, demam berdarah, dan infeksi saluran pernapasan.
Penyusutan Ekonomi
Kerugian sektor pertanian, perdagangan, dan industri akibat banjir dapat menyebabkan perekonomian lokal terpuruk. Petani dan pedagang kecil sering kali menjadi kelompok yang paling terpengaruh.
Pemindahan Warga dan Krisis Sosial
Banyak warga yang terpaksa mengungsi dan kehilangan tempat tinggalnya. Proses pemulihan dan rehabilitasi pasca-banjir memerlukan waktu yang lama, dan sering kali menimbulkan ketegangan sosial, terutama terkait dengan masalah distribusi bantuan dan relokasi.
Upaya Mitigasi dan Penanggulangan Banjir
Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi dampak bencana banjir. Beberapa langkah mitigasi yang telah dan sedang dilakukan antara lain:
Pembangunan Infrastruktur Drainase
Beberapa kota besar, termasuk Jakarta, telah melakukan perbaikan sistem drainase untuk mencegah banjir. Misalnya, proyek normalisasi sungai dan pembangunan kolam retensi air untuk menampung air hujan.
Reboisasi dan Penghijauan
Pemerintah dan masyarakat gencar melakukan penghijauan dan reboisasi untuk mengurangi risiko banjir yang disebabkan oleh kerusakan hutan. Menanam pohon dapat meningkatkan daya serap tanah terhadap air hujan.
Pembangunan Waduk dan Dam
Pembangunan waduk dan dam untuk menampung air hujan dan mengatur aliran sungai menjadi bagian dari strategi pengendalian banjir di wilayah-wilayah rawan banjir.
Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat
Edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari pembangunan di daerah resapan air menjadi langkah penting dalam mengurangi potensi banjir.
Kesimpulan
Banjir adalah masalah serius yang terus mengancam Indonesia, baik karena faktor alam maupun faktor manusia. Banjir besar yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia memberikan pelajaran penting bagi kita semua tentang pentingnya mitigasi bencana, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, serta kesiapan infrastruktur untuk menghadapi bencana. Semakin kita sadar akan potensi bencana ini dan mengambil langkah-langkah preventif yang tepat, semakin besar peluang kita untuk mengurangi dampak buruk dari banjir di masa depan.
Tags: Dikepung Air Bah